Nasibnya Malah Trag1s ! Inilah Sosok Penyumbang Emas Monas yang Jarang Orang Ketahui

Sebagian masyarakat Indonesia tentunya sudah tak asing lagi dengan yang namanya Monumen Nasional atau lebih dikenal dengan Monas. Tetapi meski seperti itu, hingga sekarang ternyata tak banyak orang Indonesia yang tahu akan sosok yang menyumbang emas di puncak Monas tersebut.

Monas telah berdiri tegak di tengah kota Jakarta pusat, dimana pembangunannya dimulai pada 17 Agustus 1961 silam. Monas sendiri memiliki ketinggian 132 meter dengan di puncaknya terdapat bongkahan emas murni berbentuk kobaran api. Sampai kemudian pada tanggal 17 Juli 1975 Monas telah mulai dibuka.

Lalu siapa sosok yang menyumbang emas di puncak Monas itu? Dikutip dari tribunnews.com (17/08/2018), ternyata sosok yang menyumbang emas Monas bernama Teuku Markam, dimana ia menyumbang 28 kg emas dari total 38 kg emas yang ada di puncak Monas. Teuku Markam sendiri merupakan sosok saudagar kaya dari Aceh Utara.

Teuku Markam saat usia muda diketahui telah bergabung dalam dunia militer, dengan menamatkan pendidikannya dengan pangkat Letnan I. Ia bahkan telah bergabung dalam Tentara Rakyat Indonesia dan juga berjuang mengikuti pertempuran di Sumatera Utara. Namun meski demikian ia pernah mengalami nasib yang terbilang tragis.

Dimana Teuku Markam pernah mendekam di penjara karena suatu insiden. Lalu setelah keluar dari penjara ia tak bisa menjadi tentara lagi dan memutuskan untuk menjadi pengusaha sukses, sampai kemudian ia menyumbangkan emas sebanyak 28 kg untuk pembangunan Monas di era Soekarno.

Namun saat periode baru saat pemerintahan Soeharto, lagi-lagi ia harus dijebloskan ke penjara tanpa pengadilan yang jelas. Ia dituduh sebagai pki dan seorang koruptor. Sampai akhirnya sosok beliau harus tutup usia pada tahun 1985 karena penyakit komplikasi yang ia derita.

Nah bagaimana menurut Sobat semua akan kisah perjalanan sosok yang menyumbang emas Monas itu? Sungguh tak disangka ya, perjalanan dari usia muda yang tak begitu mudah. Sosok Teuku Markam ternyata mendapat nasib yang terbilang tragis dalam perjuangannya, sampai ia harus dipenjara beberapa kali dan meninggal dunia.

Jangan lupa kita sebagai generasi penerus bangsa harus selalu ingat akan perjuangan para pahlawan masa lalu! #Dirgahayu Republik Indonesia, salam Bhineka Tunggal Ika

Sumber berita 

Share this post